Jumat, 21 September 2012

Kritikan itu perlu



Ada pepatah mengatakan, kita diberi 2 telinga dan 1 mulut agar lebih banyak mendengarkan dibanding berbicara. Alangkah indahnya ketika senang mendengarkan orang yang cerita, karena dia percaya hanya kepada Anda, dia bercerita.

Ini baru saja saya alami, ketika sehabis sholat subuh berjamaah, ada seseorang mengirimi saya sms yang membuat saya menyesali tindakan saya, bunyi smsnya “Seorang manusia  (dalam konteks lawan interaksi) adalah sebagian kecil dari dunia. Seorang itu adalah simulasi dari dunia yang besar adanya. Tolong Anda jangan apatis, suatu hari nanti Anda pasti mengalami tindakan apatis ini, cobalah belajar respect terhadap orang menyempatkan berbagi cerita terhadap Anda, karena dia percaya Anda. Cobalah lebih banyak mendengarkan”.

Rasanya tak bisa dibayangkan, begitu masih banyak hal yang harus diperbaiki dalam hidup saya, contoh kecilnya agar lebih banyak mendengarkan orang yang bercerita. Kritikan ini membuat saya terpacu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Masih banyak hal yang dianggap sepele ternyata berdampak besar bagi lawan interaksi kita. Malu rasanya saya lebih banyak berbicara dibanding mendengarkan.  Ini sebagai cambukkan untuk saya, terimakasih untuk seseorang disana yang telah mengirimkan sms ini. Sangat bermanfaat sekali untuk saya pribadi.

Kritikan itu vitamin, untuk Anda yang sering dikritik bersyukurlah bahwa Anda masih diperhatikan dilingkungan dan masih ada perhatian untuk Anda. Kadang juga kritikan perlu ditambahkan saran tidak hanya sekedar kritik.

Semoga Anda bisa mengambil hikmah dibalik kejadian ini, apakah selama ini kita sudah mendengarkan dengan baik?

Salam SuksesMulia!

By: @AryAgrahwan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar