Rabu, 05 September 2012

Bimo Prakoso


Saya mengenal dia ketika saya masuk SMA, awalnya saya hanya sebatas biasa saja untuk mengenal dia, tapi belakangan menjadi teman akrab karena mempunyai hobbi yang sama. Namanya Bimo Prakoso, laki-laki ini 3 tahun selalu bersama saya dibangku SMA. Sampai akhirnya bangku kuliah memisahkan kita.

Setelah kuliah kami jarang berkomunikasi, hanya sebatas bertemu saja ketika ada undangan pertemuan di rumah teman. Yang saya kagumi dari dia adalah, dia kuliah sambil kerja, ini yang membuat dia unggul dari saya. Luar biasa! Saya Sangat salut dengan dia. Dia sempat berucap kepada saya ketika ada pertemuan, “Gue kerja untuk keluarga, gue mau cari uang sendiri walaupun hanya uang untuk jajan gue sehari-hari”. Kata-kata ini sangat membuat hati saya gemetar. Sangat jauh dibanding saya.
Sampai akhirnya dia mengalami perubahan drastis, pola mindsetnya terbuka, dan dia tegaskan kalau dia ingin jadi pengusaha, dia sempat berkata “Gue mau sukses diusia muda, gue lebih dulu punya pengalaman kerja dibanding teman gue, jadi ketika nanti gue lulus, yang lain lagi sibuk cari kerja, gue udah punya kendaraan sendiri” saya mengaminkan doa dia
Saya bisa merasakan kekuatan ketika dia berucap seperti itu, saya pun mendapat kabar kalau dia sudah mulai merutinkan Sholat Dhuha, Sholat Tahajud, maupun Sedekahnya. Jeger!! Habislah saya, kalah telak saya dibanding dia, dia adalah guru kehidupan saya. Salut! Dia selalu ‘mengosongkan gelasnya’ untuk bertemu seseorang. Dia lebih banyak mendengar dibandingkan berbicara.
Mentalnya kuatnya sudah ada semenjak dia SMA, saya sangat mengenal dia. Sosok inspirasi untuk saya, salah satu guru kehidupan juga, saya masih belajar untuk melatih mental baja saya. “ngapain gengsi kalo jualan, kalo udah kaya maka hidup kita yang bergengsi” itu adalah kalimat yang membuat saya kembali berbenah dari sekarang. Ucapan terimakasih kepada guru kehidupan saya Bimo Prakoso

Salam SuksesMulia
By: @AryAgrahwan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar