Ada pepatah mengatakan, kita
diberi 2 telinga dan 1 mulut agar lebih banyak mendengarkan dibanding
berbicara. Alangkah indahnya ketika senang mendengarkan orang yang cerita,
karena dia percaya hanya kepada Anda, dia bercerita.
Ini baru saja saya alami, ketika
sehabis sholat subuh berjamaah, ada seseorang mengirimi saya sms yang membuat
saya menyesali tindakan saya, bunyi smsnya “Seorang manusia (dalam konteks lawan interaksi) adalah
sebagian kecil dari dunia. Seorang itu adalah simulasi dari dunia yang besar
adanya. Tolong Anda jangan apatis, suatu hari nanti Anda pasti mengalami
tindakan apatis ini, cobalah belajar respect terhadap orang menyempatkan
berbagi cerita terhadap Anda, karena dia percaya Anda. Cobalah lebih banyak
mendengarkan”.
Rasanya tak bisa dibayangkan,
begitu masih banyak hal yang harus diperbaiki dalam hidup saya, contoh kecilnya
agar lebih banyak mendengarkan orang yang bercerita. Kritikan ini membuat saya
terpacu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Masih banyak hal yang dianggap
sepele ternyata berdampak besar bagi lawan interaksi kita. Malu rasanya saya
lebih banyak berbicara dibanding mendengarkan.
Ini sebagai cambukkan untuk saya, terimakasih untuk seseorang disana
yang telah mengirimkan sms ini. Sangat bermanfaat sekali untuk saya pribadi.
Kritikan itu vitamin, untuk Anda
yang sering dikritik bersyukurlah bahwa Anda masih diperhatikan dilingkungan
dan masih ada perhatian untuk Anda. Kadang juga kritikan perlu ditambahkan
saran tidak hanya sekedar kritik.
Semoga Anda bisa mengambil hikmah
dibalik kejadian ini, apakah selama ini kita sudah mendengarkan dengan baik?
Salam SuksesMulia!
By: @AryAgrahwan