Tadi pagi, dua orang
sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli beberapa koran serta majalah.
Penjualnya ternyata melayani dengan buruk wajahnya pun cemberut.
Orang pertama jelas
jengkel menerima layanan yang burunk seperti
itu. Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan
kepada penjual itu. Orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya “Hei, kenapa
kamu bersikap sopan terhadap penjual menyebalkan itu?” Sahabatnya menjawab
“Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia menentukanku caraku dalam bertindak?”
kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan oranglain. “tapi dia melayani
kita dengan buruk sekali” bantah orang pertama yang masih kesal terhadap
penjual.
“Ya itu masalah dia,
dia mau badmood, tidak sopan, melayani dengan buruk dan lainnya, toh itu ngga
ada kaitannya dengan kita. Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita
membiarkan dia mengatur dan mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah sendiri
yang bertanggung jawab atas diri sendiri.”
Itu pointnya!!
Seandainya ada orang yang melakukan hal yang buruk terhadap kita, jangan pernah
biarkan orang tersebut menentukan cara kita bertindak. Sayangnya, seringkali
kita tidak berbuat demikian. Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan oranglain kepada kita. Kalau
mereka melakukan hal yang buruk, kita akan membalasnya dengan hal yang lebih
buruk lagi. Kalau mereka pelit, kita yang semula pemurah tiba-tiba jadinya
sedemikian pelit kalau harus bertemu dengan orang itu.
Mari renungkan. Mengapa
tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain? Mengapa harus berbuat baik
saja, kita harus menunggu diperlakukan dengan baik oleh orang lain dulu? Jaga
suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara
kita bertindak! Pilih untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang
tidak baik. Be an ‘Actor’ not a ‘Reactor’.
Salam SuksesMulia!
By: @AryAgrahwan
Sumber: Saya dapat dari
broadcast message diblackberry, terimakasih bagi yang sudah punya ide
Tidak ada komentar:
Posting Komentar