Selasa, 30 April 2013

Ilmu Seperti Pintu

Lihatlah sebuah pintu,
Sebuah bidang permukaan berupa kayu, dengan engsel dikaitkan disisi satu dan pembuka pintu disisi lain.

Engsel yang dibuat dalam bentuk selongsong yang bisa berputar untuk membuka dan menutup, ada juga fungsi pengunci disisi lainnya.

Barang itu memang hanya sebuah pintu, tidak lebih.

Tapi... Ada banyak senyuman, tangisan, pelukan, amarah, terekam olehnya.

Saat seorang ayah pulang, teriakan anak-anak akan memulai sebuah proses pelukan dalam cinta dan kasih.

Saat seorang pasangan pergi dengan amarah dan membanting pintu.

Saat seorang pasangan marah karena tidak diizinkan masuk.

Saat..
Saat..
Saat..

Dan ribuan, jutaan, milyaran moment terekam oleh sebuah bentuk bernama pintu.

Ilmu seperti pintu..

Karenanya rumah bisa dimiliki,
Karenanya mobil bisa dikendarai,
Karenanya motor bisa dinaiki,

Tapi.. Ya..Ilmu seperti pintu

Jika tak dibuka, tak akan ada keceriaan,
Jika tak ditutup, tak akan ada keamanan,
Jika tak dipunyai, tak akan ada kenyamanan.

Ya pintu ilmu tanpa action, tak akan ada apapun terjadi, dia hanya sebuah bidang permukaan dengen engsel disisi satu dan pengunci disisi lainnya dalam sebuah ruangan yang kosong, tak ada manfaat dan tak juga 'bernilai'

Salam SuksesMulia!

By: @AryAgrahwan

Sumber: Broadcast @pakarseo

Jumat, 12 April 2013

Kumpulan Rindu

Walau rindu itu terkadang menghadirkan gelisah, namun aku ingin tetap punya rasa itu.

Tenang saja, aku takkan membiarkan jarak memenangkan pertarungan ini. Selama kita punya senjata yang bernama 'Rindu'.

Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu.

Kalo ibarat kain, kamu itu sehelai benang,  tapi benang cerah yang memberikan motivasi indah dihidupku, tetap menjadi seseorang yg aku rindu.

Rindu tak harus bertemu terkadang lewat doaku semuanya cukup tersalurkan.

Ada rindu yang belum tersampaikan. Kali ini angin benar-benar diketahui keberadaannya. Tak biasanya, dia mendominasi hujan.

Kemana rinduku pergi, disana aku akan berjalan manja menyambut siluet setiap senja.

Mendoakanmu adalah caraku menyalurkan rindu.

Menahan rindu itu sulit!

Jika aku digaji untuk merindukan kamu, aku mungkin sudah jadi milyuner sejak dulu.

Tanpa kamu, mungkin rindu hanya bergerombol di sudut hatiku.

Aku telah memberimu jarak, agar suatu saat nanti kamu menemukan ada yang hilang dan mulai merindukanku.

Jarak terkadang lebih indah karena ada jeda dan memberi ruang rindu yang luas bagi hadir sang cinta nanti.

Aku rindu kita dimasa lalu. Melepas rindu dengan beberapa pertemuan. Menghabiskan waktu dengan banyaknya candaan.

Rindu ini terasa indahnya, andai kau ada disini. Bersamaku berbagi rasa.

Bertahan dengan rasa ini, bertahan dengan rindu yang tak ingin kau tau.

Kau hadir memberi cinta, membawa bahagia, dan memberikan rasa rindu yang tak pernah ada habisnya.

Adakah rindu di hatimu seperti rindu yang aku rasa.

Rindu adalah lagu paling merdu yg dinyanyikan oleh syahdu karena rasa ingin bertemu.

Rasa rindu telah menjadi candu disetiap kau hadir dalam pikiranku.


Salam SuksesMulia!

By: @AryAgrahwan







Jumat, 05 April 2013

Pilihan Hidup

Charles Darrow dan istrinya pernah menderita kesulitan hidup tak terkira. Namun, mereka menerima kondisi malang mereka sebagai bagian dari hidup dan menolak membiarkan kemalangan itu mencuri kebahagiaan mereka. Mereka berjuang keras melewati semuanya. Dan dalam perjuangan mereka mengatasi situasi sulit itu, mereka belajar sesuatu dan mereka tetap bisa tertawa.

Penderitaan itu terjadi pada tahun 1932. Ketika itu adalah masa-masa penuh kelam di Amerika karena adanya krisis ekonomi. Pengangguran dan kemiskinan ada di mana-mana, terlebih lagi sang istri sedang mengandung. Meskipun Charles seorang terpelajar (ahli dalam bidang pemanasan), saat itu tidak ada pekerjaan apa pun. Charles dan istrinya hanya mencari nafkah dari pekerjaan serabutan. Segala sesuatunya sangat suram. Namun, sepasang suami-istri ini tetap bisa tertawa di tengah nasib menyedihkan ini.

Di malam hari, saat tengah melepaskan sejenak beban persoalan, mereka membuat permainan di mana mereka bisa berpura-pura menjadi miliuner, sambil mengingat-ingat liburan menyenangkan di dekat kota. Mereka membangun area itu di atas sebuah papan. Charles memahat hotel dan rumah dari sebongkah kecil kayu, dan akhirnya mereka menyebut permainan itu dengan nama Monopoli.



Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 1935, permainan itu dipasarkan oleh Parker Brothers. Charles dan istrinya menjadi miliuner karena mereka mengizinkan kesulitan yang mereka alami membentuk diri mereka, bukannya menghancurkan mereka.

Dari kisah Charles Darrow dan istrinya ini, kita bisa memetik pelajaran penting: Ketika kita menghadapi kesusahan dan kesulitan, menjadi pilihan kita untuk membiarkan semua itu menghancurkan hidup kita atau malah menciptakan kehidupan yang baru bagi kita. Mari belajar untuk tidak menyalahkan Sang Pencipta ketika kita mengalami kesulitan dan kesusahan. Tapi bertanyalah pada-Nya, “Apa yang sedang ingin Engkau ajarkan padaku?”

Salam SuksesMulia!

By: @AryAgrahwan